Tampilkan postingan dengan label info menarik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label info menarik. Tampilkan semua postingan

Jumat, 24 September 2021

Kuliah rasa bekerja? Mengenal Peminatan Epidemiologi Lapangan

 Halo, setelah aku selesai mengupas tentang seleksi LPDP dan seleksi mahasiswa pascasarjana di Universitas ternama di Indonesia, aku mau ngenalin bidang yang saat ini kutekuni.

Karena banyak yang tanya ke aku, “Ran, kamu tuh sebenarnya kuliah atau kerja sih?”

Minggu, 09 Mei 2021

PAPs UGM atau Tes SIMAK UI ?

Halo semua, apa kabar?

Tulisan ini kubuat waktu malam minggu, bukan karena ga ada kerjaan atau tugas sih, tapi lagi males aja ngapa-ngapain, pengen me time. Terus kepikiran, karena buka yutub yang banyak muncul itu konten tentang kampus, aku jadi pengen bahas juga. Aku akan membuatnya menjadi beberapa tulisan, tapi ijinkan aku memilih untuk membahas topik ini lebih dulu. Karena dibandingkan persyaratan lainnya, menurutku bab ini yang butuh effort lebih banyak dari segi pikiran, waktu, tenaga, dan tentu saja biaya. 

Sabtu, 08 Mei 2021

Mengulik Beasiswa Pascasarjana : LPDP Afirmasi Alumni Bidikmisi Tahun 2019 Bagian 2

Melanjutkan bagian 1, kelengkapan lain untuk seleksi administrasi standar saja dan hampir tidak pernah berubah :

1. Ijazah dan Transkrip nilai S1 atau S2 (asli atau legalisir)

Bergantung pada pilihan negara studimu, biasanya ijazah ini disyaratkan untuk diterjemahkan ke dalam bahasa pengantar kuliahmu atau yang diminta oleh universitas. Pun jika universitas asalmu berada di luar negeri sementara kamu ingin melanjutkan studi di dalam negeri, maka ijazahnya harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini dapat berbeda tergantung pada kebijakan dari LPDP.

2. Surat Rekomendasi

Bisa berasal dari pimpinan (jika pernah bekerja) atau dosen di universitas asal, tokoh, atau pakar yang mengetahui karaktermu at least dalam 1 tahun terakhir. Formatnya disediakan oleh LPDP. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan dalam meminta surat rekomendasi ini :

a. Menghubungi calon pemberi rekomendasi

Bisa melalui email, surat, SMS, telepon, atau chat WhatsApp, tergantung pada preferensi orang yang akan kamu mintakan rekomendasi. Tentunya kamu sudah paham dong dengan karakter orang yang akan kamu hubungi, jadi pilihkan metode komunikasi yang beliau sukai. Bukan apa-apa, kita akan meminta waktu mereka dan akan sedikit memeras otak mereka untuk mengingat-ingat karakter kita. Usahakan meminta surat rekomendasi ini jauh-jauh hari, dan berikan informasi kapan kamu membutuhkan surat rekomendasi beliau. Kalau aku sih sudah menghubungi sejak pembukaan seleksi beasiswa LPDP.

b. Menanyakan cara pengisian surat rekomendasi yang disukai oleh calon pemberi rekomendasi

Ada informasi tidak terverifikasi dari seorang rekan bahwa sebaiknya surat rekomendasi ditulis tangan, supaya menunjukkan keabsahannya. INGAT, LPDP tidak menyebutkan hal ini. Metode penulisannya tidak diatur dengan jelas. Kalau aku tidak meminta metode apapun kepada calon pemberi rekomendasi. Satu dosen yang kumintakan surat rekomendasi menulisnya dengan tangan, yang lainnya mengetiknya di Microsoft Word. Yang penting bagiku adalah tanda tangan basah. Aku juga akan menemui langsung beliau untuk mengambil dokumen aslinya. Kalau ini LPDP sangat menyarankan untuk menggunakan dokumen asli, karena nanti jika lolos ke seleksi substantif, kamu akan diminta menunjukkan dokumen aslinya.

Ada juga calon pemberi rekomendasi yang meminta kamu menuliskan sendiri surat rekomendasinya, untuk kemudian dikoreksi oleh mereka. Atau, kamu bertemu langsung dengan calon pemberi rekomendasi dan Beliau meminta kamu yang menuliskan berdasarkan apa yang Beliau katakan. Bisa berbeda-beda ya gaes, dan aku tidak menyarankan kamu untuk mengatur metode yang digunakan calon pemberi rekomendasi, apalagi kalau institusi pemberi beasiswamu tidak mensyaratkan hal ini.

Sekali lagi, ini bergantung pada preferensi masing-masing individu. Aku pribadi tidak ingin merepotkan orang lain ketika aku meminta bantuan pada mereka. Sebisa mungkin aku yang menyesuaikan diri.

3. Kartu Tanda Penduduk

Jelas ya, beasiswa ini hanya diperuntukkan untuk warga negara Indonesia jadi KTP is a must. Dan ini gabisa digantikan dengan paspor atau SIM, apalagi kartu pelajar yes.

4. Sertifikat bahasa asing

Lihat di panduan, akan berbeda bergantung jenis kelompok seleksi, pilihan negara tujuan, dan jenjang pendidikan. Untuk afirmasi alumni Bidikmisi sendiri tahun 2019 mensyaratkan syarat minimal TOEFL ITP 450 untuk jenjang pendidikan S2 di dalam negeri. Akan berbeda lagi jika kamu memilih kelompok seleksi reguler, dimana skor minimal jenjang pendidikan S2 di dalam negeri adalah minimal skor TOEFL ITP 500.

5. Surat Keterangan Berbadan Sehat dari Dokter

Kamu bisa pergi ke puskesmas terdekat, jika ada puskesmas kelurahan kamu juga bisa kesitu. Biasanya kita diminta menyebutkan tujuan pemeriksaan dengan jelas. Misalnya aku akan gunakan untuk mendaftar beasiswa pascasarjana. Jenis pemeriksaan yang dilakukan juga biasa meliputi ; antropometri (BB, TB, tekanan darah), buta warna, dan narasi yang menyebutkan bahwa kamu sehat. Dan surat ini pun harus diberi keterangan masa berlakunya. Tahun 2019 LPDP meminta surat keterangan berbadan sehat ini berlaku paling lama 6 bulan sejak penutupan pendaftaran.

6. Surat Keterangan Bebas Narkoba

Kalau ini kamu bisa lakukan minimal di RSUD atau RSUK ya, yang menyediakan pemeriksaan jenis ini. Pastikan dalam 1 minggu terakhir kamu tidak mengonsumsi obat-obatan apapun, karena ini akan mempengaruhi. Pun jika kamu sedang sakit dan harus mengonsumsi obat tertentu, kamu bisa menjelaskan terlebih dahulu kepada dokter/petugas yang memeriksakanmu. Sama dengan surat keterangan berbadan sehat, surat keterangan bebas narkoba pun harus diberi keterangan masa berlakunya. Tahun 2019 LPDP meminta surat keterangan bebas narkoba ini berlaku paling lama 6 bulan sejak penutupan pendaftaran.

7. Surat Pernyataan

Formatnya disediakan oleh LPDP. Biasanya kamu bisa download formatnya di website pendaftaran seleksi LPDP.

8. Surat Keterangan atau Keputusan Penerima Beasiswa Bidikmisi yang dikeluarkan kementerian atau Perguruan Tinggi

Ini khusus untuk pelamar seleksi kelompok alumni bidikmisi ya. Biasanya perguruan tinggi asalmu mengeluarkan surat ini minimal 1 kali selama masa studimu. Kalau universitas asalku, mengeluarkan surat ini 1 kali di pertengahan periode pendidikanku. Aku gak sempat ke universitas untuk meminta stempel basah, namun tersedia scan dokumennya untuk seluruh penerima beasiswa (total ada 10rb mahasiswa kayaknya dari 5 angkatan) yang tersedia di website.

Aku sengaja mengeditnya supaya hanya angkatanku saja yang muncul, hal ini supaya memudahkan pencarian. Kamu juga bisa menandai namamu, supaya LPDP tidak bingung saat mencari namamu.

9. Rencana Studi

Ini ketentuan isinya bisa berbeda ya tiap tahunnya, tapi pas tahunku (2019) rencana studi itu berisi; a) rencana perkuliahan termasuk mata kuliah, total SKS, dan lama studi juga; b) Topik Tesis dan c) deskripsi aktivitas di luar kuliah. Informasi terkait poin (a) kamu bisa lihat di website universitas, tapi aku sarankan kamu juga mencari tahu informasinya dari alumni atau mahasiswa yang masih kuliah disana.

10. Proposal Studi

Beda sama rencana studi, proposal studi ini isinya tentang; a) justifikasi rasional pemilihan bidang studi, justifikasi rasional pemilihan perguruan tinggi, c) justifikasi rasional pemilihan area disiplin ilmu, d) relevansinya terhadap kebutuhan institusi asal maupun pembangunan nasional. Intinya di sini kamu menjelaskan mengapa harus lanjut kuliah di jurusan/fakultas dan universitas itu juga kenapa LPDP harus mempertimbangkan untuk membiayai kuliahmu. Sebelum memilih universitas atau jurusan, kamu juga harus melihat daftar perguruan tinggi ataupun jurusan yang dibiayai LPDP ya. Karena gak semuanya dibiayai LPDP walaupun sekarang pilihannya jauh lebih banyak. Aku ingat tahun 2018 aku mau mendaftar LPDP tapi ternyata jurusanku tidak masuk sebagai jurusan yang dibiayai LPDP jadi aku menundanya smapai tahun 2019 baru ada jurusanku di daftar yang dibiayai LPDP.

11. Syarat lain

Aku baru pertama kali mengikuti seleksi beasiswa LPDP dan syaratnya hanya itu, akan berbeda mungkin untuk jenis kelompok seleksi yang lain. Tahun 2019 LPDP membuka sekitar 20 kelompok seleksi beasiswa yang dilakukan hampir serentak.

Selain syarat dokumen, ada hal-hal lain terkait afirmasi alumni bidikmisi ini yang membuat tidak semua alumni bidikmisi bisa mengikuti program ini:
1. Jeda waktu sejak lulus S1 kurang dari 2 tahun saat mendaftar beasiswa
2. IPK di atas 3.50 

Dokumen-dokumen ini, jangan dianggap enteng. Mulailah menyicil semua dokumen yang bisa kamu siapkan. Tunda dulu niatmu untuk melanjutkan pendaftaran jika syaratnya ada yang kurang. Misalnya syarat TOEFL ITP 500 namun skormu baru 499, otomatis kamu tidak bisa melanjutkan pendaftaran (jangan berharap ada keajaiban dalam hal ini, serius >.<). Setiap tahunnya LPDP membuka seleksi 2-3 kali, jadi jangan khawatir.

Sekarang apa saja hal-hal di luar klausul panduan yang harus diperhatikan?
1. TIMELINE
Duh, ini aku kudu banget nulisnya capslock karena kebanyakan orang ga memperhatikan timeline ini. Timeline ini bukan hanya timeline seleksi ya, tapi juga timeline rencanamu. Aku sangat sangat menyarankan untuk kalian menulis timeline rencana kalian secara sistematis. Misalnya sejak persiapan les bahasa, konsultasi, nyusun essay, daftar kuliah, sampe lulus kuliah. Part yang daftar kuliah ini ku bold karena LPDP juga memberikan saran terkait kapan bisa mulai intake kuliah bergantung pada ada atau tidak adanya LoA (Letter of Acceptance atau surat ataupun bukti tanda diterimanya kamu di universitas). 

Ada beberapa tahap seleksi; a) seleksi administratif, b) seleksi tertulis, c) seleksi substantif dan jeda antar tahapnya itu bisa 1-2 bulan.

2. HINDARI DEADLINE
Kecuali kamu sudah siap dengan semua dokumen, its okay. Aku dulu menyiapkannya dalam waktu kurang lebih 1 bulan. Sertifikat TOEFL ku bahkan baru keluar di hari deadline pendaftaran LPDP. Tapi aku udah siap dengan semua dokumen (dengan cara mencicil, membuat draft awal).

3. PUNYA PLAN MENUNGGU
Ini nih, sering banget aku nemu orang-orang yang memilih "gak melakukan apapun" saat menunggu. Proses seleksi beasiswa ini agak lama, sekitar 5-6 bulan. Bahkan setelah diterima pun, tahapnya masih panjang sampe bisa beneran dapat manfaatnya. Aku butuh waktu sekitar 1 tahun menunggu pembukaan program di universitas itupun lumayan banget hal-hal yang bikin stress. Untungnya aku memutuskan bekerja sambil nunggu bisa intake kuliah. Teman-temanku yang lain ada yang memilih resign lebih awal padahal ga melakukan apa-apa selain menunggu. Oya menunggu disini bukan berarti harus diisi dengan sesuatu seperti bekerja ya. Kupikir sekarang banyak kesempatan untuk mengembangkan diri, buatlah dirimu produktif setiap hari sampe kamu lupa kalau kamu lagi ikut seleksi LPDP.

4. BACA PANDUAN
Ini sih, selain kamu baca pengalamanku, tentu saja kamu harus baca panduan even cuma sekali baca dengan metode baca cepat. 

Oke, mungkin itu dulu yang bisa aku ceritakan ya. Aku gabisa memberikan contoh untuk semua poin yang udah aku sebutkan, tapi kalau kalian benar-benar butuh contoh dariku, kalian bisa email aku di puspitaranifitriana@gmail.com ya. Di sini aku juga akan kasih link untuk informasi beasiswa LPDP tahun 2021, karena ini kuposting di tahun 2021 dan kebetulan banget lagi ada pembukaan seleksi beasiswa lho!

Tulisan ini kutulis berdasarkan pengalamanku ya, jadi jika ada perbedaan dengan panduan yang berlaku setelah tahun 2019 atau sebelum tahun 2019, silakan menyesuaikan saja. Oya di tahun 2021 ini beasiswa untuk alumni bidikmisi masuk dalam kategori beasiswa Prasejahtera ya. 



Kamis, 07 Mei 2020

Mengulik Beasiswa Pascasarjana : LPDP Afirmasi Alumni Bidikmisi Tahun 2019 Bagian 1

Seperti janjiku di postingan sebelumnya, dimana aku sempat menuliskan sedikit pengalamanku mengikuti beasiswa LPDP dan lolos menjadi awardee, di postingan ini aku akan mengulik semua detail ceritanya. Tulisan ini akan menjadi tulisan refleksi yang mungkin bisa kamu ambil hal-hal penting untuk dicatat sebagai tips dan trik mengikuti seleksi beasiswa pendidikan Indonesia LPDP. Tulisan ini akan kubagi dalam 2-3 bagian, supaya tidak terlalu panjang web pagenya dan menyakiti mata kalian dalam membacanya. Tulisan ini juga ditulis berdasarkan panduan seleksi beasiswa BPI LPDP Tahun 2019. Peraturan setiap tahun berbeda, dan jika ada yang salah atau luput kutliskan mohon bisa diingatkan dengan menulis di kolom komentar ya :)

Sabtu, 10 November 2018

Peran Dukun dalam Persalinan : Apakah Salah?

Baru-baru ini Puskesmas Sukarami sebagai institusi penugasan saya sebagai Pencerah Nusantara Muara Enim mengadakan Kemitraan Bidan-Dukun. Program ini bukannya baru memang, telah ada beberapa desa di wilayah kerja Puskesmas Sukarami yang telah memiliki kemitraan bidan-dukun. Telah disiapkan dan dimatangkan prosesnya sejak Pencerah Nusantara angkatan IV bertugas di sini tahun 2016 lalu, akhirnya tanggal 16 Oktober lalu terlaksanalah penggalangan komitmen dan kemitraan bidan-dukun untuk 19 desa di wilayah Kecamatan Sungai Rotan.

Jumat, 13 Juli 2018

Stereotype Gender

Stereotip gender adalah kategori luas yang merefleksikan kesan dan keyakinan tentang apa perilaku yang tepat untuk pria dan wanita. Semua stereotip, entah itu berhubungan dengan gender, etnis, atau kategori lainnya, mengacu pada citra dari anggota kategori tersebut (Sumber: Wikipedia Indonesia).
"Wanita itu harusnya begini... sedangkan laki-laki itu harusnya begini...."



Kamis, 15 Februari 2018

Stop to Judging Others

Aku dan Mereka Berbeda, Lalu Mengapa? 

Hehe ada dua judul ya di post ini. Awalnya aku mau pakai judul "Aku dan Mereka Berbeda, Lalu Mengapa?" tapi kayaknya lebih umum kalau judulnya "Stop to Judging Others" ya, biar mudah terdeteksi gitu hehe....

Postingan kali ini aku mengangkat tema yang agak berbeda ya. Setelah nonton channel youtube Gitasav, dan beberapa kali juga terpapar pada dailylife story dari teman-teman dengan tema yang mirip-mirip, akhirnya kumantapkan untuk menulis ini.

Jumat, 09 Februari 2018

Sabtu, 03 Februari 2018

Kesehatan Masyarakat: More Than a Passion

Yossh, karena postinganku tentang Kesmas yang kutulis di tahun 2013 ini jadi postingan terpopular di blog ini, aku bakal kasih hadiah dengan nulis lebih dalam dan lengkap tentang bidang ilmu Kesmas. Kalau tulisanku sebelumnya kutulis sesaat setelah aku benar-benar baru belajar di bidang ilmu ini (sewaktu semester 1), dan sekarang aku sudah lulus sebagai sarjana kesehatan masyarakat dan tahu jauh lebih banyak tentang kesmas dibandingkan saat nulis di tahun 2013 dulu itu.

Minggu, 29 Oktober 2017

Mendanau Elok: Pulau di Bangka Belitung dengan Potensi Mengagumkan (Part 2)

Hai, sudah selesai baca yang part 1? Kalau belum, mending baca dulu deh disini, jadi gak bingung baca ini hehe

Sudah banyak ya kuceritakan beberapa tempat di Pulau Mendanau yang kukunjungi sewaktu disana selama 7 hari. Di part 2 ini aku akan membahas potensi wisata unggulan dari 3 desa di Kecamatan Selat Nasik, Pulau Mendanau, Kabupaten Belitung. Jadi kalau di post sebelumnya aku lebih banyak menceritakan tempat wisata di Desa Selat Nasik, kali ini aku juga akan cerita mengenai wisata unggulan di Desa Suak Gual dan Desa Petaling nih.

Rabu, 25 Oktober 2017

Mendanau Elok: Menyapa Keindahan di Pulau Mendanau Bangka Belitung (Part 1)

Karena aku udah singgung di post sebelumnya tentang perjalanan menelusuri jejak laskar pelangi di Bangka Belitung, aku mau sekalian cerita deh tentang misi utamaku datang ke Bangka Belitung. Aku udah bilang ya di post sebelumnya bahwa ENJ ini adalah kegiatan pengabdian yang diadakan oleh kementerian koordinator bidang kemaritiman RI di 34 provinsi di Indonesia. Aku ga akan cerita tentang apa pengabdian yang kami lakukan disana, karena ini bukan laporan kegiatan :p Sebaliknya, aku akan bercerita sejak pertamakali apply kegiatan ini hingga pulang dari bertugas.

Minggu, 22 Oktober 2017

Menelusuri Jejak Laskar Pelangi: Catatan Perjalanan di Bangka Belitung

Akhirnya bisa posting lagi, dan lagi-lagi posting tentang "jalan-jalan" biar dikira anak zaman now :D 
Alhamdulillah bulan ini kecapaian juga cita-citaku yaitu NAIK PESAWAT. Biarin deh dibilang kampungan, ya habis tinggal pesawat doang tuh moda transportasi umum yang aku belum pernah coba sebelumnya. Ga banyak alasan buat naik pesawat sih, habis dari nenek moyang asli Jawa semua :v

Oke, lupakan kekampungannya aku.

Jadi bulan Oktober ini adalah bulan "balas dendamku". Aku bilang balas dendam, karena sudah merasa sangat penat dengan Skripsi dan kerjaan yang saling kejar-kejaran sejak Bulan April, aku benar-benar gak punya waktu buat santai. Kerja 6 hari dalam seminggu, 1 hari dalam seminggu dipake buat ngurus Skripsi di kampus. Kalau gak kerja, sayang gaji yang bisa dipake buat bisa "hidup". Kalau gak ngampus, wah sampe lebaran monyetpun gabakal selesai itu Skripsi :D

Jalan-jalanku ke Bangka Belitung ini bukan karena aku banyak duit ya, alhamdulillah perjalanan yang makan biaya gak sedikit tapi ga terlalu banyak ini membawa misi sendiri. Ini nih misinya...

Sabtu, 08 Juli 2017

Selasa, 20 Juni 2017

Serunya Travelling Naik Perahu di Hutan Mangrove Pandansari Brebes

Udah musim liburan kan ya? Pas banget ini kebetulan aku baru pulang dari perantauan, dan mau sharing tentang pengalaman liburan (which is sudah lama sekali liburannya). Enggak deng, baru beberapa bulan yang lalu. 

Jadi ceritanya setelah aku daftar sidang skripsi setelah ngebut bikin bab 4-6 setelah penelitian, aku sedih karena harus ditinggal dosen pembimbing cuti melahirkan selama 3 bulan. Setelah beberapa orang menasihatiku untuk "pulang kampung", akhirnya aku menuruti mereka. Mungkin kelihatannya aku seperti orang frustasi di kosan. 

Sabtu, 25 Februari 2017

Buat Kamu yang Sedang Mempersiapkan Skripsi

Source: google.co.id

Siang ini, ceritanya aku lagi mau nyicil membuat outline bab 4-5 Skripsiku, tapi entah kenapa belum muncul mood. Jadi, aku coba nulis ini, karena pasti sebentar lagi banyak adik tingkat yang bakal tanya-tanya, tips-tipsnya untuk mengerjakan proposal skripsi. Jadi, kalau aku repot dan gak sempat jelasin ke mereka, bisa kuminta saja mereka buka artikelku ini. Sekalian nambah rate blog walking haha :D

Selasa, 26 Mei 2015

Sabtu, 13 September 2014

Kenapa harus Kesmas?

Halo... ketemu lagi sama aku, mahasiswi yang bersemangat hihihi. Udah pada tahu kan ya kalau aku kuliah di kesmas? gak tahu? oh poor you hahaha... oke oke, akan kukasih tahu, aku ini kuliah di kesmas Unnes semester 3. Well... walaupun udah mulai "tua" karena sekarang punya adek (tingkat), tapi kalau ditanya orang tentang prospek kerja jurusanku, aku bingung mau jawab apa. Bukan karena gak tahu, tapi saking luasnya jadi bingung mau jelasin. Intinya aku selalu bilang kita bisa kerja di mana saja, di dinas kesehatan, asuransi kesehatan, industri, bahkan peneliti kesehatan.

Minggu, 13 Juli 2014

Eror Saat Memfollow Blog?

Saya baru akan memfollow salah satu blog milik organisasi saya menggunakan Google Friend Connect, namun kemudian saya kecewa karena hasilnya saya tidak dapat memfollownya. Yang saya sesalkan, sudah beberapa waktu terakhir ini setiap kali saya mau memfollow salah satu blog pasti hasilnya seperti ini

Jumat, 22 November 2013

Apakah hewan mamalia juga mengalami menstruasi

Siang ini sepulang acara talkshow kesehatan "BPJS 2014" di kampus saya berdiskusi singkat dengan teman saya, Septa namanya. Kami berdiskusi tentang "apakah makhluk mamalia selain manusia (hewan) juga mengalami menstruasi?". Dia berpendeapat "tidak", tapi saya berpendapat "iya". Saya belum punya dasar kuat untuk berpendapat demikian, maka dari itu saya langsung browsing di google dan mencari faktanya. Dan saya menemukan sebuah artikel yang mematahkan pendapat saya. Berikut ini saya salin artikel beliau.

Minggu, 30 Juni 2013

Alamat Production House

Karena mimpiku sebenarnya ingin menjadi penulis skenario film, info ini sangat membantuku dalam mencari penyaluran bakatku  :D makasih buat sensei, karena dari blognya aku dapat info ini. Kebetulan Beliau adalah seorang penulis yang juga jadi asisten scriptwriter loh. Dia sekarang sedang menempuh pendidikan S2 Magister Linguistik di UI. Dia juga guruku sekaligus teman duet novelku :)