Assalamualaikum, kamu yang selalu hadir di mimpiku.
Siang tadi aku kembali memimpikanmu, dan aku sudah terbiasa
jika kau tiba-tiba hadir dan pergi ketika aku bangun. Aku sudah terbiasa dengan
pertanyaan yang selalu muncul dari hatiku tentang siapa kamu. Bahkan secara
logika aku tidak dapat menjawabnya, tetapi secara nurani aku sangat mengenalmu.
Sehingga rasa penasaran itu tak berarti apa-apa jika aku mengingatmu.
Awal kau hadir di mimpiku kau membuat tidurku terasa sangat
menyenangkan, selanjutnya kau hadir di mimpiku setiap aku merasa gelisah. Aku
tak pernah tahu siapa namamu, bahkan wajahmu pun aku selalu lupa tatkala aku
terjaga. Aku menikmati setiap alur mimpiku bersamamu, mengenal sifatmu yang
begitu lembut terhadapku, sabar menghadapiku, mengayomi, dan selalu punya cara
untuk membuatku tenang hingga aku bangun dengan semangat dan optimis.
Dulu aku berdoa agar Tuhan mempertemukan kita jika kita
sudah sama-sama mencintai Sang Pencipta, agar hubungan kita diridhoi dan dijaga
oleh-Nya. Tahukah kau, itulah yang membuatku bertahan menjaga izzah ini. Di
saat semua gangguan, terpaan hampir membuatku goyah, tetapi aku bisa tegak
kembali ketika mengingatmu, mengingat janjiku, janji-Nya.
Ini semua hanya misteri yang belum terpecahkan, dan aku
yakin satu persatu kepingan puzzle itu akan tersusun lengkap suatu hari nanti
dan menjawab semua tanyaku. Semua gelisahku.
Ada beberapa orang teman lelaki yang sekarang dekat
denganku, dan aku tidak bisa memutuskan mana di antara mereka yang akan
menjelma menjadi sosok lelaki yang selalu hadir di mimpiku. Kubiarkan waktu
akan membuka semua tabir yang tertutup. Kubiarkan perahu ini melaju tenang
tanpa sampan dan pendayung, kubiarkan arah angin menuntunku ke tepi, menemuimu…
sang pendayung yang akan memimpin arahku dalam melaju.
Untuk seseorang yang selalu hadir di mimpiku, kuharap kau
baik-baik saja dan selalu berada di lindungan-Nya. Semoga kau selalu sabar
menantiku dan percaya bahwa aku akan menjaga diri untukmu.
0 komentar:
Posting Komentar