Hai readers dan bloggers yang kece-kece, kali ini aku mau curhat tentang kesebelanku sama kacamata. Yah, siapa sih yang gak sebel kalau ada sesuatu yang mengganjal di depan mata, apalagi kalau itu sebuah kaca mata. Yah, aku termasuk seorang remaja yang mau gak mau harus pake kacamata biar gak perlu memicingkan mata kalau ngelihat sesuatu atau yang paling gak kece saat harus bilang "Sori, gak kelihatan." Dih ... malu men kalau ketahuan punya mata rabun.
Aku sudah setahun divonis dokter kalau mataku bermasalah. Aku sempet syok waktu dokter bilang mata kiriku minus 0,5 sementara mata kananku normal. Nah looo, aku berasa buta sebelah. Akhirnya mau gak mau aku harus pake kacamata biar bisa nyalin tulisan dari papan tulis ke buku catatan.
Ini dia penampakan kacamataku. Kacamata ini udah berumur 1 tahun sejak kubeli. Frame coklat dengan lensa biru keunguan yang jadi pilihanku |
Aku mungkin kena 'tulah' karena aku termasuk cewek yang mengidolakan cowok berkacamata. Emm ... gimana sih ya, kesannya kalau ngliat cowok pake kacamata (kacamata minus loh ya, bukan kacamata yang gaya-gayaan :p ) kayaknya tuh cowok smart, kalem, kutubuku, bijaksana ... muah deh pokoknya.
Tapi ternyata setelah aku kena 'tulah' itu dan sekarang aku jadi "glasses girl", dih rasanya nyeseeeeel banget. Punya mata minus itu gak enak, gak bisa bebas ngelihat ke mana pun, padahal biasanya ampe lubang kecil aja kelihatan. Apalagi kalau malam hari terus keluar ke jalanan yang banyak lampunya, hueeeekk rasanya pengen nangis karena semuanya jadi kelihatan berbayang.
Bulan-bulan awal membiasakan diri memakai kacamata (aku pake kacamata cuma kalau diperlukan aja sih, kalau lagi nongkrong atau acara yang santai sih emoh pake kacamata :p ) kepalaku sempet pusing, kelopak mata rasanya cenat-cenut kayak isinya mau loncat keluar. Kalau udah gitu aku cuma bisa mijitin kening sampe kelopak mata biar cenat-cenutnya ilang, terus lanjut pake kacamata lagi (hiks T_T)
Ada banyak alasan kenapa aku gak suka pake kacamata ke mana-mana. Ya salah satunya adalah karena aku gak pede kalau pake kacamata. Karakter wajahku jadi kelihatan lebih tua kalau dipakein kacamata. Atau mungkin karena aku kurang memperhatikan unsur-unsur penunjang dalam kacamataku sih ya. Kayaknya kalau lihat orang lain pake kacamata tuh cocok, pas aja gitu. Frame sama lensanya itu mendukung banget. Lah aku, asal pilih kacamata aja gegara waktu beli emak ribut mulu minta pulang. Juga karena waktu itu aku mikirnya yang penting bisa dipake waktu dibutuhin aja, jadi gak kepikiran gimana milih kacamata yang cocok buatku.
Tapi dari segi medis, terlalu sering pake kacamata juga gak baik loh. Apalagi kalau cuma pake tanpa melakukan terapi penyembuhan kayak aku, jangan harap deh minus matamu berkurang, yang ada malah nambah :p
Sangat sedikit sekali aku nemu orang yang bilang kalau mata minusnya sembuh gegara pake kacamata. Soalnya mata minus itu ada hubungannya dengan saraf mata. Ini aku pelajari dari tayangan di TRANS 7 yang waktu itu membahas mata minus dalam kajian Islam. Ternyata penyebab mata minus adalah karena saraf mata sudah terbiasa berkontraksi untuk melihat benda yang letaknya jauh atau dekat. Jadi saking terbiasanya saraf mata itu susah kembali ke bentuk awalnya. Ibaratnya karet gelang kalau ditarik-tarik terus juga bakal kendor kan? Nah gitu juga dengan saraf mata kita. Dalam kasusku sih mata minusku ini gegara aku terlalu sering baca buku sambil tiduran, dan dalam jarak kurang dari 25 cm. Juga terlalu sering mantengin layar komputer. Dokterku langsung bilang "Istirahat dari komputer, dan kurangi kebiasaan buruk membaca buku sambil tiduran."
Nah looh, aku langsung diceramahin Mama gara-gara aku kena tulah ini. Dari SD udah kebiasaan sih ya baca buku sambil tiduran, malah kebiasaan ini menurun dari mamaku. Mamaku udah wanti-wanti dari jaman baheula buat gak ikutin kebiasaan buruknya baca buku sambil tiduran, tapi ya aku ngeyel. Jadinya sekarang kena tulah.
Tapi setiap penyakit pasti ada obatnya, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Kecuali mata minus ini merupakan penyakit genetik yang udah ada sejak aku lahir, ya gak bakal bisa ilang. Mata minus tetap bisa sembuh kok. Mau yang mahal dan cepat ya bisa pake operasi mata. Ini menghabiskan biaya yang se-ha-ha-ha (gak bisa diitung karena gak punya duit segitu :p ), tapi resikonya fatal jika dokternya gak berpengalaman, soalnya ini berhubungan dengan saraf.
Mau yang murah ya pasti adalah, kayak rajin minum jus wortel (ini gak aku lakuin karena aku gak sukaaa banget sama wortel. Manis-manis gitu di sup atau di makanan, gak matching banget sama lidahku yang suka sama yang gurih dan asin). Atau bagi yang gak suka wortel kayak aku bisa pake buah tomat sebagai alternatifnya (buah tomat ini aku lebih suka dimakan langsung daripada dibikin jus). Yang penting banyak konsumsi makanan bervitamin A deh. Soalnya vitamin A ini berfungsi membantu memelihara sel kornea mata.
Terapi lainnya, aku punya sih, tapi belum kubuktikan keabsahannya. Ini dikasih tau temenku waktu aku curhat di jejaring sosial FB tentang keluhanku pada pemakaian kacamata yang bikin pusing. Terapi ini hanya menggunakan satu buah lilin. Nyalakan lilin di dalam kamar dalam keadaan gelap, lalu pantengin terus nyala lilinnya sampe mata berair. Ulangi terus hal ini setiap malam selama 3-4 bulan, dan buktikan hasilnya. Dari segi kesehatannya aku sih merasakan otot-otot mataku mengikuti terang-redupnya cahaya lilin yang kayak tarik-ulur sama otot mata, jadi bolehlah buat mengembalikan elastisitas otot mata. Soalnya dulu pernah baca artikel buat senam mata cukup melihat bergantian antara benda yang dekat dengan benda yang jauh. Jadi, ini memang sedikit membantu. Hasilnya setelah mata berair ngelihatin nyala lilin itu, otot mata jadi lebih ringan dan ngerasa fresh kayak habis cuci mata. Ini namanya cuci mata alami pake air mata sendiri. Tapi kekurangannya bisa-bisa dikira lagi 'ngepet' gegara tiap malam nungguin lilin dong, weks :p
Intinya, aku gak percaya pake kacamata bisa nyembuhin mata minus. Kacamata hanya meringankan otot mata biar kerjanya gak terlalu berat. Aku pernah baca artikel bahwa dokter-dokter mata di dunia hanya menggantungkan kekayaannya pada penjualan kacamata. Mereka tahu kacamata gak bisa menyembuhkan, tapi kacamata banyak dipilih penderita karena kebanyakan penderita malas melakukan terapi mata yang sebenarnya lebih efektif dan efisien. Aku gak nyalahin kalian yang lebih milih pake kacamata ke mana-mana sih, it's your choice okey ;) Tapi kalau aku sendiri, kacamata hanya sebagai alat penunjang buat penglihatanku selama mata minusku belum sembuh. Aku mau move on dari kacamata, gak mau diperbudak terus sama kacamata :p
Akhir kata, makasih banget buat readers yang udah baca tulisanku ini sampe akhir, semoga ada hikmah dan manfaat yang bisa dipetik dari tulisanku ini *emangnya buah Ran dipetik*. Ohiya, aku hanya manusia biasa yang jauh dari kata sempurna, jadi kalau ada tulisanku yang salah atau keliru, boleh kok kalian perbaiki. Kripik dan saran sangat kunanti buat perkembangan pengetahuanku :) *ketjup basah readers*
Referensi:
http://www.kesehatan22.com/2013/05/manfaat-vitamin-a-untuk-kesehatan-mata.html
http://trikartikamuliyani92.blogspot.com/2010/11/kelebihan-dan-kekurangan-kacamata-dan.html
Referensi:
http://www.kesehatan22.com/2013/05/manfaat-vitamin-a-untuk-kesehatan-mata.html
http://trikartikamuliyani92.blogspot.com/2010/11/kelebihan-dan-kekurangan-kacamata-dan.html
0 komentar:
Posting Komentar