Aku tadi sedang membaca pertanyaan seorang teman di grup yang aku ikuti. Dia tanya gini; "Aku gak lolos SBMPTN, terpaksa ngambil Ilmu Kesehatan Masyarakat." Aku langsung tersentil, karena itu juga yang aku alami waktu diterima SNMPTN bulan Mei lalu.
Sebenarnya aku kepengen masuk Pendidikan Biologi di UNNES, atau Sastra Indonesia UNNES. Sampe-sampe 2 prodi itu aku jadikan target dan kupasang tulisannya di dinding kamar. Tapi waktu mau milih prodi di web SNMPTN aku malah bingung, akhirnya kuserahkan sama Bapak yang kebetulan menyaksikanku bengong milih jurusan. Bapakku langsung nyari-nyari info prodi IPA yang bagus, lalu Beliau menyarankan aku di Teknologi Pangan atau Kesehatan Masyarakat. Karena di UNNES gak ada prodi Teknologi Pangan, jadi aku pilihnya Kesehatan Masyarakat.
Aku cuma bilang sama Bapak, prodi apapun, asal masih ada Biologinya, aku MAU. Karena aku merasa mampu dan dari dulu minatku memang di Biologi. Bapak kurang setuju aku ambil prodi pendidikan, teman-teman pun ngetawain waktu aku bilang mau ambil prodi pendidikan. Mungkin karena menurut mereka aku tidak pantas jadi guru, dan sebenarnya dari dulu aku gak pengen jadi guru. Gara-gara keikut temen, aku jadi asal aja milih Pendidikan Biologi.
Akhirnya pilihan pertamaku jatuh di Kesehatan Masyarakat UNNES, disusul Pendidikan Biologi. Loh, Sastra Indonesianya gimana? Aku mikirnya, mau jadi apa aku kalau ambil Sastra Indonesia? Penulis? emang itu hobiku sekarang, tapi gak mungkin aku cuma nulis doang. Sampe sekarang pun aku belum bisa ngebanggain ortuku dengan hobi menulisku. Apalagi dulu disaranin guru menulisku, supaya aku gak ambil Sastra Indonesia. Lebih baik ambil prodi lain, jadi kamu bisa memasukkan ilmu yang kamu dapat di tulisanmu. Kalau kuliah di Sastra Indonesia, aku cuma tahunya tentang sastra. Sementara penulis yang baik kan bisa menjangkau ilmu apapun untuk jadi bahan penulisannya. Masak mau nulis tentang orang yang suka nulis aja? Suatu saat kan bisa kita nulis kisah hidup seorang dokter. Padahal kita bukan dokter, jadi perlu riset atuh.
Aku pikir, kalau aku nanti jodohnya di nulis, ya ayuk. Kalau jodohnya di kesehatan atau guru? ya ayuk atuh :) akan jadi apapun aku nanti, yang penting aku bisa berguna untuk orang lain *tsaah :)
Sebelum pengumuman aku berharapnya diterima di pilihan kedua alias Pendidikan Biologi, tapi waktu pengumuman dibuka, ternyata aku diterima di pilihan pertama alias Kesehatan Masyarakat. Memang sempat ada perdebatan di hati apakah aku ikhlas masuk Kesehatan Masyarakat? Malah sempat ada niat untuk mundur, dan aku akan mengambil Sastra Indonesia. Picik banget kan? Udah dikasih kesempatan, dapat beasiswa pula, eh mau dilepas. Tapi aku dapat motivasi dari orang-orang bahwa Kesehatan Masyarakat adalah prodi yang menjanjikan prospek kerja yang bagus. Sampe kebawa mimpi lagi. Aku searching di internet, dan aku nemu ini. Ternyata banyak banget kerjaan yang menerima lulusan sarjana Kesehatan Masyarakat. Di antaranya:
1. Manager RS/puskesmas
2. Quality control supervisor pada perusahaan makanan dan minuman
3. Safety engineer
4. Analis Kesehatan
5. Epidemiolog
6. Konsultan gizi
7. QHSE Manager
8. Dinas Kesehatan
9. Bapedal
10. Konsultan amdal
11. dll
8. Dinas Kesehatan
9. Bapedal
10. Konsultan amdal
11. dll
Banyak kaan? Aku jadi semakin yakin untuk ngambil prodi IKM (Ilmu Kesehatan Masyarakat) ini. Ini juga karena dulu aku ngebet banget pengen jadi dokter, tapi semakin bertambahnya usia aku jadi nyadar kalau jadi dokter itu butuh budget yang guedee. Jadi aku beralih cita-cita jadi penulis. Jadi penulis? Ha? Mau makan apa kau dari nulis? Iya aku juga nyadar kok.
Diceritain senior yang udah kuliah di IKM, kayaknya seru. Di IKM mahasiswa dibimbing untuk terjun ke masyarakat yang beragam, dituntut berpemikiran kritis untuk menelurkan kebijakan kesehatan, tanggap terhadap pemasalahan kesehatan. Seru kayaknya :) Dan di IKM mahasiswa gak cuma belajar tentang kesehatan, mereka juga belajar tentang statisika penduduk. Jadi lebih luas cakupan kerjanya.
Sarjana IKM bukan mengobati penyakit seperti halnya dokter, tapi lebih kepada pencegahannya. Mulia kan?
Sempat ada yang bilang kepadaku; "Kesehatan masyarakat? Jauh dong dari hobi." lalu ada quotes menarik dari teman; "Hobi tetap hobi, lain jalan dengan cita-cita. Cita-cita itu gak mesti harus apa yang digemari atau bakat yang kita punya, tinggal kita jalani dengan ikhlas dan tekun, semua akan indah pada waktunya."
Jadi lulusan KesMas yang suka nulis, why not? Menulis itu bisa dilakukan siapa aja kok. Mungkin nanti aku gak jadi penulis fiksi, tapi beralih ke penulis buku kesehatan. Kan siapa tahu? :)
Jadi, masih ragu buat ngambil Kesehatan Masyarakat?
Jadi, masih ragu buat ngambil Kesehatan Masyarakat?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuswah, di unnes ya, mba. salam kenal dari alumni unnes juga :D
BalasHapusHehe iya mbaak
Hapustips"nya dong mbak.. saya sekarang masih kelas xii. dan bingung kuliah dimana,
BalasHapusHai, maaf ya baru buka blog hehe. Sekarang sudah diterima di prodi apa?
Hapusmbak aku masih bigung ambil prodi apa,sebenernya menurut aku dan kata temenku sih pasion ku ada di biologi tapi ak juga lema di itung itungan.soalnya kan tes sbm yang saintek ada matem sama fisikanya
BalasHapusHehe maaf nurfita baru balas, sekarang sudah diterima di jurusan apa? Dulu saya yang milihin jurusan bapak saya, saya bilang pokoknya jurusan yang ada sangkut pautnya sama biologi, karena nilai saya yang paling bagus biologi hehe ^_^
HapusMbak, aku pernah denger ada temenku bilang kalo FKM unnes menginduk sama PJKR itu bener ngga ya? Atau fakultas sendiri? Trimms
BalasHapusHai ainaya, wah salah itu dek. Yang menginduk pada jurusan PJKR itu prodi PGPJSD (Pendidikan guru pendidikan jasmani sekolah dasar). Memang FKM belum berdiri, tetapi sedang diusahkan untuk menjadi fakultas tahun depan. Sekarang kesehatan masyarakat masih menjadi bagian dari fakultas ilmu keolahragaan. Tetapi kami mempunyai 5 peminatan, sama dengan FKM UNDIP. Untuk masalah kualitas, saya optimis untuk dibandingkan dengan FKM, meskipun kami masih berbentuk fakultas :)
Hapuskak tunggu zahra tahun depan :)
BalasHapusWalah, tahun depan saya rencananya lulus dek :)
HapusKaa jurusan di kesmas unnes ada apa aja kira kira?
BalasHapusAda 6 peminatan; epidemiologi dan biostatistik, gizi kesmas, K3, kesehatan lingkungan, promosi kesehatan dan ilmu perilaku, sama administrasi kebijakan kesehatan. Selengkapnya bisa kunjungi http://ikm.unnes.ac.id ya :)
HapusKak matkul yg dipelajari dikesmas itu apa aja yah,ada itung2annya ga soalnya sy jg lemah di itung2an mau ikut sbm kalo kesmas itu masih saintek itung2an jg dong 😂
BalasHapusAda, tapi dikit kok, dan itu perhitungan dasar: tambah, kurang, kali, bagi. Biasa kok. Di Kesmas kita lebih dituntut untuk analisis masalah, perencanaan program, pelaksanaan program, dan evaluasi. Tunggu tulisan terbaruku tentang bidang ilmu ini ya. Kalau tulisan ini udah out of the date, dan aku tulis sebelum aku benar-benar menjalani kuliah di kesmas. Sekarang aku sudah lulus, aku bakal cerita lebih lengkap dan detail lagi. Salam kenal Dena! ^_^
HapusHai Dena, aku udah nulis lagi nih lebih detail tentang Kesmas. Dibaca ya, semoga cukup buat referensi kamu hehe
Hapushttp://ranipuspita4.blogspot.co.id/2018/02/kesehatan-masyarakat-more-than-passion.html
Kak lha sekarang sudah keterima di kesehatan masyarakat Unnes brrti kak?
BalasHapusHehe sudah lulus saya hampir setahun ini
Hapusassalamualaikum, ka udah keterima kerja dimana ?
BalasHapusWaalaikumsalam, sekarang saya bekerja dan mengabdi sebagai Pencerah Nusantara di Sumatera Selatan
HapusKak kenapa IKM masuk Fakultas ilmu keolahragaan ya?
BalasHapusKarena belum ada fakultas kesehatan, jadi gabung dulu dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan. Rencananya sih mau bikin fakultas ilmu kesehatan
Hapuskak IKM itu banyak hafalannya ngga sih?
BalasHapusHai Sandra, Enggak kok, justru disini kita dituntut untuk berpikir terbuka sesuai keadaan lapangan. Pendapat sangat dihargai, namun tetap berlandaskan data ilmiah.Enggak kok, justru disini kita dituntut untuk berpikir terbuka sesuai keadaan lapangan. Pendapat sangat dihargai, namun tetap berlandaskan data ilmiah.
HapusBerapa tahun kak kuliahnya kakak??
BalasHapusSaya selesai kuliah S1 dalam waktu 3 tahun 10 bulan
HapusHai kak, barusan saya baca blog kakak. Saya ingin masuk kesmas tapi nilai saya mepet kalau untuk jalur snm. Kira2 tetap saya pilih atau gmn ya kak? Mohon bantuannya
BalasHapusDicoba saja dulu :) Kayaknya sekarang ada seleksi juga ya sebelum bisa ikutan SNMPTN. Kalau lolos seleksi itu, ya maju terus!
HapusKan aku kemarin daftar kesmas UNNES juga lewat snmptn. Tips tips biar bisa ikut pencerah nusantara apa ya kak?
BalasHapusHehe wah bakal panjang nih kalau dijawab di kolom komentar. Next aku akan posting tulisan mengenai tips n trik untuk ikutan gerakan semacam Pencerah Nusantara ya :)
HapusKak mau tanya itu jurusan ikm banyak hitungan hitungannya nggak ka? Mhn dibalas ya kak terimakasih
BalasHapusTidak terlalu banyak, kecuali kamu ambil peminatan epidemiologi atau biostatistik. Karena keduanya erat kaitannya dengan data, jadi ya kadang pakai rumus perhitungan. Tapi tetap saja, menurut saya sebagai anak yg gak terlalu suka berhitung, jurusan ikm tidak terlalu merepotkan jika memang harus berhitung.
HapusKak ikm unnes termasuk yang persaingannya ketat tidak ya?
BalasHapusSetahu saya ikm unnes selalu menjadi top 5 jurusan terketat di Unnes dek
HapusKak anak jurusan apa yang bisa masuk ke ikm unnes ??
BalasHapusTerimakasih
hai, maaf ya baru balas. Yang saya temui kebanyakan anak IPA ya, kalaupun SMK biasanya SMK farmasi atau bidang kesehatan lainnya.
Hapus